Kabupaten Bandung – Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat sukses menggelar Soft Launching Program Mentari (Muhammadiyah Membaca Setiap Hari) pada Senin, 21 April 2025 di Aula ‘ABS Bandung.

Menurut Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, Prof. Dr. Agus Abdul Rahman, M.Psi., Psikolog, Program Muhammadiyah Membaca Setiap Hari (Mentari) dilatarbelakangi dengan rendahnya minat membaca di kalangan anak-anak.

“Program Muhammadiyah Membaca Setiap Hari berangkat dari keresahan. Literasi membaca anak-anak kita termasuk kurang, sehingga butuh solusi agar masalah ini bisa terselesaikan,” ungkapnya ketika memberikan pengantar dalam Soft Launching Program Mentari.

Melalui kesempatan tersebut, Agus menjelaskan bahwa dengan membaca dapat melahirkan sebuah peradaban dan dapat terhubung dengan berbagai pengetahuan dari para ilmuwan.

“Peradaban hari ini dapat kita nikmati tidak mungkin tercapai tanpa pengetahuan. Perkembangan ilmu pengetahuan tidak pernah berakhir dan perkembangan ilmu pengetahuan bukan tugas satu generasi, melainkan tugas dari beberapa generasi. Agar kita terhubung dengan pengetahuan-pengetahuan yang pernah ditemukan oleh pemikir-pemikir atau ilmuwan-ilmuwan sebelumnya tiada lain dengan membaca,” katanya.

“Membaca ibarat jantung dalam tubuh. Maka dengan demikian, kami merasa penting untuk mempopulerkan, membiasakan, melestarikan kebiasaan membaca bagi seorang muslim. Mudah-mudahan nanti yang terasah bukan hanya pikiran, tetapi yang terasah adalah dzikir sehingga ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan yang nanti dari pesantren, bukan ilmu pengetahuan yang sekuler, yang menjauhkan peradaban dari kita, tetapi justru sebaliknya, ilmu pengetahuan yang justru mempertegas serta memperkuat seperti yang disebutkan dalam Q.S Fussilat. Dengan ilmu pengetahuan, maka kita semakin yakin bahwa keberadaan Tuhan itu nyata, keberadaan Tuhan itu pasti, maka demikian peradaban akan berjalan dengan baik,” sambungnya.

Lebih lanjut, Agus menuturkan bahwa ‘ABS Bandung dipilih sebagai pilot project dalam program Mentari.

“Pesantren yang pertama kali dikunjungi adalah ‘ABS Bandung. Dan kami tidak tahu bahwa di ‘ABS ada program literasi juga. Gayung bersambut pada saat itu. Deal. ‘ABS Bandung akan dijadikan sebagai pilot project dalam program ini. Selanjutnya, kita akan berkomunikasi dengan pesantren-pesantren lainnya,” tuturnya.

Sementara itu, Pegiat Literasi Muhammadiyah, Suherman, M.Si, dalam orasinya menjelaskan bahwa tujuan dari Program Mentari ini untuk membangun budaya literasi di seluruh lembaga pendidikan Muhammadiyah. Menurutnya, dampak yang dihasilkan dari program tersebut adalah membangun citra Muhammadiyah sebagai garda terdepan dalam membangun budaya literasi di Indonesia.

“Melalui Program Mentari ini, Muhammadiyah menjadi model praktik gerakan literasi. Dampaknya, membangun citra Muhammadiyah sebagai garda terdepan dalam membangun budaya literasi di Indonesia,” jelasnya.

Acara dilanjutkan dengan pengenalan Tim Penggerak Literasi ‘ABS Bandung dan penayangan video sebagai simbolis peluncuran Program Mentari.

Soft Launching Program Mentari ini dirangkaikan dengan Pembukaan AETHER 2025 yang dihadiri oleh Wakil Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Barat, Mulyati, M.Pd., Heni Nur’aeni, S.H., Ketua Majelis Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Barat, Dr. Nidaul Hidayah, M.Si., Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah se-Jawa Barat, para guru dan musyrifah ‘ABS Bandung, dan peserta perlombaan AETHER 2025.

Leave a Comment