Kabupaten Bandung – ‘Aisyiyah Boarding School Bandung bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat menggelar sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) pada hari Senin (3/2/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Masjid Jami Siti Walidah, ABS Bandung diikuti oleh civitas academica ‘ABS Bandung serta mengundang Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Barat, Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah (LP2M) Jawa Barat, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) ‘Aisyiyah Jawa Barat, Badan Pembina Pesantren ‘ABS Bandung, Pengawas SMA ‘ABS Bandung, Pengawas SMP ‘ABS Bandung, Bintara Pembina Desa, Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, Perangkat Desa Wargamekar, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Sebagai informasi, Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) adalah program untuk mencegah dan menanggulangi dampak bencana pada satuan pendidikan yang juga diatur melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 33 Tahun 2019 dan Perka Nomor 4 Tahun 2012 BNPB tentang SPAB.

Lebih lanjut, Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dilaksanakan pada situasi normal, darurat, dan pascabencana. Program ini bertujuan untuk melindungi warga sekolah dan lingkungan sekitarnya dari bahaya bencana.

Mudir ‘ABS Bandung, Dede Kurniawan, S.Th.I. dalam sambutannya menyampaikan bahwa peserta didik memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang bekualitas. Namun, terkadang hak-hak tersebut tidak terpenuhi karena dampak ekologi dan kerusakan lingkungan sehingga mengakibatkan sebuah bencana yang tidak terduga. Menurutnya, pesantren sebagai salah satu tempat berbagi pengetahuan dan keterampilan diharapkan mampu menjadi panutan dalam melestarikan alam, melakukan pencegahan, hingga menanggulangi bencana. Maka dengan adanya program SPAB ini menjadi langkah penting dalam mempersiapkan diri ketika dihadapkan dalam situasi darurat.

Sementara itu, Wakil Ketua Badan Pembina Pesantren ‘ABS Bandung, Heni Nuraeni, S.H., mengapresiasi penyelenggaraan sosialisasi SPAB yang diselenggerakan oleh BPDB Jabar bekerja sama dengan ‘ABS Bandung. Menurutnya, program SPAB ini, selain terdapat dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 33 Tahun 2019, juga merupakan perintah Allah swt pada Q.S Al-A’raf ayat 56. Melalui sambutannya, ia menegaskan bahwa SPAB  merupakan program yang terintegrasi pada ajaran Islam karena bagian dari pendidikan keberlanjutan untuk menjaga bumi dari kerusakan.

Hadir sebagai narasumber, Plt. Kepala Pelaksana BPBD Jawa Barat, Anne Hermadianne Adnan, S.Sos.,MA., menyampaikan materi tentang Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) kepada para peserta.

Di lain kesempatan, Anne mengungkapkan pentingnya sosialisasi SPAB yang diselenggarakan di lingkungan sekolah.

“Adanya sosialisasi ini tentu sangat penting. Kita tidak pernah tahu kapan dan di mana bencana terjadi. Maka, dengan adanya sosialisasi ini, kita harus selalu siap, terutama di lingkungan sekolah. Contoh dengan kejadian Kertasari beberapa waktu lalu, telah terjadi gempa pada pagi hari saat aktivitas sekolah, sehingga kita harus siap menghadapi bencana apapun. Sekolah-sekolah ini harus siap ketika menghadapi bencana yang terjadi kapan saja,” tuturnya.

Hal lainnya, ia berpesan kepada civitas academica ‘ABS Bandung agar selalu siaga dan sigap dalam situasi darurat.

“Yang pertama adalah kenali potensi ancaman bencana apa saja yang ada di sekitar ‘Aisyiyah Boarding School Bandung. Kemudian, kurangi risikonya dengan melakukan simulasi sehingga ketika terjadi bencana kita sudah siap untuk selamat,” ungkap Anne kepada Tim Jurnalis ‘ABS Bandung.

Pada sosialisasi tersebut, turut hadir Tim Pusdalops BPBD Jawa Barat untuk memberikan demontrasi mengenai langkah-langkah perlindungan diri, evakuasi mandiri, serta penyelamatan korban bencana gempa bumi.

Leave a Comment