Kabupaten Bandung – ‘Aisyiyah Boarding School Bandung menggelar Wisuda Tahfidz Al-Qur’an di Aula Siti Walidah, Kamis (30/05) pagi. Sebanyak 107 santriwati mengikuti prosesi Wisuda Tahfidz Al-Qur’an Angkatan II dengan mengusung tema “Santriwati Qur’ani, Menjadi Generasi Emas Islami”.
Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Barat, Dra. Hj. Ia Kurniati, M.Pd. yang hadir secara langsung di acara ini merasa sangat bangga dengan semangat para guru dan pembina dalam menciptakan generasi muda berakhlak qur’ani.
Melalui sambutan, Ia mengungkapkan bahwa generasi muda berakhlak qur’ani merupakan salah satu cita-cita ‘Aisyiyah yang dapat menjadi kebanggaan bagi orang tua dalam menerapkan akhlak yang baik di tengah masyarakat berdasarkan Al-Qur’an.
“Ini adalah cita-cita ‘Aisyiyah. Ananda semua di sini adalah harapan kami untuk menjadi mujahid- mujahidah, menjadi ulama perempuan. Ananda semua yang berjuang saat ini, kelak akan menancapkan mahkota kepada orang tuanya. Itulah janji Allah, bagi yang melantunkan, menghafalkan, mengamalkan Al-Qu’ran dalam kehidupan sehari-hari, maka jaminannya adalah akan menancapkan mahkota kepada orang tua yang bersinar melebihi sinar matahari yang ada di dunia. Betapa bahagianya orang tua dan bersyukur melihat anak-anak dapat menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sehari-hari. Itulah cita-cita kami,” ungkapnya kepada para wisudawati.
Lebih lanjut, melalui ‘Aisyiyah, Ia terus berupaya mendorong dan memberi kesempatan kepada kaum perempuan untuk maju dalam seluruh aspek kehidupan.
“‘Aisyiyah yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri terus menjadikan dakwahnya, ingin menjadikan perempuan berkemajuan, tidak terbelakang, tidak teraniaya, maka kami titipkan kepada ‘ABS Bandung untuk menjadikan santriwatinya sebagai perempuan mujahidah selanjutnya,” tegasnya.
Ia pun menjelaskan bahwa karakter perempuan berkemajuan, yaitu mampu menempatkan Al-Qur’an sebagai kebutuhan hidup dan sebagai dakwah untuk menyebarkan risalahnya sampai akhir zaman.
“Program tahfidz ini merupakan program ‘Aisyiyah yang kami titipkan kepada pimpinan-pimpinan ‘Aisyiyah Boarding School Bandung untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Karakter perempuan berkemajuan menjadikan Al-Qur’an bacaan sehari-hari, menjadikan Al-Qur’an sebagai hafalannya, menjadikan Al-Qur’an pedoman hidupnya sehari-hari. Bahkan, InsyaAllah, Al-Qur’an sebagai mukjizat bagi umat Islam tidak akan pernah lekang, tidak akan pernah hilang satu huruf pun, karena yang menjaganya adalah para santriwati. Maka santriwati ‘ABS Bandung yang telah membaca, menghafal, dan mengamalkan adalah para pejuang agama Islam yang terus menyebarkan risalahnya sampai akhir zaman,” jelasnya dihadapan tamu undangan, staf, dan santriwati ‘ABS Bandung.
Melalui momen ini, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Barat mengapresiasi program Tahfidz Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh ‘ABS Bandung. Adanya program Tahfidz Al-Qur’an dapat menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup sehari-hari dengan cara dibaca, dihafal, didengar, dan diamalkan.
“Kami dari ‘Aisyiyah Jawa Barat mengapresiasi dan menyambut dengan gembira. Mudah-mudahan ini adalah momentum yang bukan unjuk kemampuan dalam menghafal, melainkan mari kita jadikan hafalan ini sebagai bentuk pedoman hidup untuk dilaksanakan sehari-hari. Sebagaimana yang diajarkan oleh K.H Ahmad Dahlan, selain membaca dan menghafal, terdapat hal yang paling pokok, yaitu mengamalkannya. Membaca mendapat pahala, mendengarkan mendapat pahala, tetapi yang paling utama adalah mengamalkannya,” tutur Ia.
Menutup sambutan, Ia mengingatkan kepada santriwati untuk tidak jemawa, tidak menjadikan program ini sebagai ajang perlombaan. Ia berharap melalui program ini, santriwati dapat mengamalkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan benteng dalam menghadapi tantangan.
“Mari kita berlomba untuk mengamalkan 1 ayat, 2 ayat, apalagi ananda yang sudah hafal beberapa juz. Mari kita berusaha mengamalkannya. Jangan sekali-kali dipertontonkan sebagai arena perlombaan, tetapi ini adalah bagian dari usaha kita, terutama usaha para guru dan pembimbing, usaha para orang tua, dan usaha Ananda semua dalam rangka menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan sebagai benteng dalam menghadapi berbagai cobaan dan ujian di masa yang akan datang,” pungkasnya.