Kabupaten Bandung – ‘Aisyiyah Boarding School Bandung menerima kunjungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Bandung pada hari Selasa (13/8). Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka Penelitian Fundamental Reguler Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek untuk menggelar Focus Group Disscussion (FGD) bertema “Kampanye Perubahan Sosial Green Pesantren dalam Mendorong Gerakan Lingkungan Berbasis Eco Pesantren” yang melibatkan Pimpinan Pesantren, Kepala SMP, Kepala SMA, serta santriwati ‘ABS Bandung.
Penelitian tersebut dilatarbelakangi dengan triple planetary crisis, yaitu perubahan iklim, peningkatan polusi dan kerusakan lingkungan, serta hilangnya keanekaragaman hayati. Ketiganya memiliki sebab dan akibat yang berdampak terhadap masa depan bumi dan manusia. Berdasarkan latar belakang tersebut perlu dilakukan upaya yang komprehensif untuk mengatasi fenomena tiga krisis besar yang sedang berlangsung secara bersamaan, salah satunya melalui kampanye Green Pesantren. ‘ABS Bandung merupakan salah satu pesantren yang telah melakukan banyak aksi dalam pelestarian lingkungan sehingga dapat menjadi pilot project dalam mewujudkan Green Pesantren.
Mohamad Subur Drajat, Drs., M.Si. sebagai Anggota Tim Riset merasa tertarik untuk melakukan penelitian di ‘ABS Bandung yang menjadi pilot project Green Pesantren.
“Pesantren ‘ABS Bandung saat ini menjadi pilot project buat pesantren yang mengedepankan lingkungan. Ini menjadi hal yang menarik bagi kami. Pesantren begitu banyak, tetapi mungkin belum ada yang menjadi pilot project seperti di sini,” ungkapnya ketika diwawancara oleh Tim Media ‘ABS Bandung.
Wakil Mudir ‘ABS Bandung, Teguh Mulyadi, S.Sy. yang juga menjadi narasumber dalam Focus Group Disscussion (FGD) mengungkapkan keunggulan ‘ABS Bandung, salah satunya ramah lingkungan. Banyak kegiatan belajar mengajar yang berorientasi pada lingkungan, misalnya dalam kegiatan Prakarya diarahkan pada produk ramah lingkungan, kemudian pendidikan pola hidup bersih dan sehat, juga pembiasaan positif memilah sampah dan memanfaatkan sampah organik untuk budidaya magot Black Soldier Fly (BSF).
Tak hanya itu, edukasi penanaman hingga perawatan pohon di lingkungan pesantren menjadi bagian penting bagi civitas academica ‘ABS Bandung. Hal ini juga menjadi langkah konkret dalam mendukung program pemerintah sebagai upaya penghijauan dan peningkatan kualitas lingkungan.
Green Pesantren sebagai gerakan peduli lingkungan perlu disebarluaskan kepada masyarakat. Guna mencapai tujuan tersebut, perlu kiranya kajian komprehensif mengenai kampanye Green Pesantren agar bisa menginspirasi, mempersuasi, dan mengubah perilaku masyarakat sebagai tindakan adaptasi dalam mengatasi perubahan iklim.
“Penelitian ini mencoba untuk memotret kampanye dan penggunaan media dalam gerakan Green Pesantren. Harapannya akan terbangun model kampanye Green Pesantren untuk mendorong gerakan lingkungan berbasis Eco Pesantren. Bahkan ke depan, diharapkan kampanye ini juga dapat menginspirasi munculnya gerakan lingkungan yang lebih masif di masyarakat luas,” ungkap Ketua Tim Riset, Dr. Dede Lilis Chaerowati, S.Sos., M.Si.
‘Aisyiyah Boarding School Bandung terus berkomitmen mewujudkan Green Pesantren dengan menjalin kerja sama berbagai pihak untuk mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.