Kabupaten Bandung – Santriwati kelas XII SMA ‘Aisyiyah Boarding School Bandung mengikuti Asesmen Bakat Minat (ABM) Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh SMA Muhammadiyah 1 Kota Bandung pada hari Senin-Selasa (6-7/11).

Sebagai informasi, tujuan dari kegiatan  ABM adalah memberikan informasi ke satuan pendidikan terkait potensi pada bidang-bidang khusus yang dimiliki peserta didik berdasarkan aspek yang diukur serta kesesuaiannya dengan minat siswa.

Berlokasi di Ruang Laboratorium Komputer SMA Muhammadiyah 1 Kota Bandung, kegiatan ABM diikuti peserta didik dari SMA Muhammadiyah 1 Kota Bandung dan SMA ‘ABS Bandung kelas XII.

ABM digelar dengan tes berbasis komputer secara online (CBT Online) dan dilakukan dalam dua sesi berbeda untuk memastikan partisipasi yang nyaman bagi semua santriwati. Santriwati ‘ABS Bandung mendapatkan kesempatan sesi kedua untuk menjawab berbagai jenis pertanyaan untuk mengungkapkan minat dan bakat mereka.

Dilansir dari https://tirto.id/, ABM tidak sama dengan tes prestasi yang mengukur level kemampuan akademik. Sebab, ABM tidak dirancang mengikuti silabus mata pelajaran tertentu. Kualitas jawaban dalam ABM akan bergantung pada daya nalar peserta tes. Merujuk kepada Juknis Asesmen Bakat Minat 2023, tes bakat terdiri atas 140 butir soal yang harus dikerjakan maksimal selama 120 menit. Terdapat 7 subtes dalam asesmen bakat, yakni verbal, kuantitatif, penalaran, figural, mekanikal, penggunaan bahasa, dan klerikal. Selanjutnya, tes minat tersaji dengan 108 butir soal yang harus dikerjakan paling lama 30 menit. Tes ini setidaknya terbagi menjadi 3 aspek, yakni minat dasar, minat metodis, dan minat praktis.

Hasil dari ABM merupakan rekomendasi  jurusan yang cocok ditekuni oleh peserta didik dan sebagai salah satu acuan di mana minat peserta didik yang harus dikembangkan oleh pihak sekolah.

Kepala SMA ‘ABS Bandung, Ridha Galih Permana mengapresiasi program yang dikeluarkan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan melibatkan Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan.

“Saya rasa ABM dapat memfasilitasi dan menjembatani situasi peserta didik di tingkat akhir, seperti jurusan apa dan bidang apa yang cocok untuk mereka. Selain itu, ABM juga dapat membantu sekolah untuk memetakan minat dan bakat peserta didik agar jurusan yang diambil ketika beranjak ke PTN lebih terarah dan sesuai minat dan bakat,” jelasnya.

Salah satu peserta ABM dari ‘ABS Bandung mengaku senang dengan adanya program ABM.

“ABM ini sangat bermanfaat. Salah satunya kita bisa mengenal potensi yang terdapat dalam diri,” ungkap Ufaira Azdra ketika diwawancara oleh Jurnalis ‘ABS Bandung.

Leave a Comment