Kabupaten Bandung – Kantor Layanan LazisMu ‘ABS Bandung kembali menyalurkan Program Beasiswa Mentari. Beasiswa tersebut diberikan kepada santriwati tingkat SMP dan SMA yang telah menorehkan prestasi di Bidang Kepesantrenan dan Perlombaan.

Adapun santriwati yang telah menorehkan prestasi di Bidang Kepesantrenan dengan Kategori Konsisten dalam Pembiasaan Disiplin Positif di Semua Poros, pada tingkat SMP, di antaranya Naesha Azzahra H, Floren Maheswari, Iesha Naeva Arifin, Adelia Sanuya N I, Shazfa Quinn A, sedangkan pada tingkat SMA, di antaranya Kariima Hashiina, Harika Hafidlotussadiyah, Meutia Kholillah G, Mahaina Nur Farida, Fathiya Haya S K S, Zahra Amelia Putri.

Selanjutnya, Talita Indri yang kini duduk di bangku SMP kelas IX telah menorehkan prestasi di Bidang Perlombaan Kategori Peraih Medali Emas Cabang Olahraga Pencak Silat pada Portue Bandung Championship 2023.

Penyerahan bantuan Beasiswa Mentari dilakukan secara simbolis pada Senin (09/11) oleh Ketua KL LazisMu ‘ABS Bandung, Teguh Mulyadi di Lapangan ‘ABS Bandung usai upacara bendera.

Diketahui, dalam kesempatan ini, KL LazisMu ‘ABS Bandung telah menggelontorkan Beasiswa Mentari sebesar Rp. 13.500.000 dengan rincian masing-masing santriwati yang berprestasi maupun kader mendapatkan potongan SPP sebesar Rp. 300.000/bulan selama 3 bulan.

Teguh menjelaskan bahwa Program Beasiswa Mentari ini merupakan salah satu program unggulan yang sudah berjalan 5 tahun guna membangun iklim sehat pesantren sehingga melahirkan etos fastabiqul khairat di kalangan santriwati.

“Program Beasiswa Mentari ini merupakan salah satu program unggulan dan program prioritas kami yang sudah berjalan 5 tahun. Dimaksudkan untuk membangun iklim sehat pesantren sehingga melahirkan etos fastabiqul khairat di kalangan santriwati,” jelasnya.

Selanjutnya, Teguh mengucapkan terima kasih kepada para donatur yang secara sukarela berinfaq di KL LazisMu ‘ABS Bandung. Tak hanya itu, ia pun mengucapkan selamat kepada santriwati yang telah menerima manfaat dari program ini.

“Program yang bersumber dari kesukarelaan (infak -red) civitas pesantren, baik bapak ibu pendidik, tenaga kependidikan, dan juga orang tua atau wali santriwati telah memberikan banyak kemaslahatan. Oleh karena itu, kami banyak mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak. Semoga hal tersebut menjadi catatan amal kebaikan”.

“Selamat bagi para santriwati yang konsisten menjaga pembiasaan positif atas beasiswa yang didapatkan. Semoga hal tersebut menjadi motivasi dan kebanggaan,” ucapnya.

Rasa bahagia dirasakan oleh salah seorang santriwati sebagai penerima manfaat Beasiswa Mentari.

“Awalnya kayak gak nyangka dan gak pernah kepikiran sama sekali bakal mendapatkan beasiswa ini. Terus waktu tau dipanggil buat jadi penerima beasiswa, aku Alhamdulillah, sangat senang dan bersyukur.”

Alhamdulillah beasiswa ini juga memiliki dampak pengaruh yang kuat buat aku sendiri. Hal pembiasaan positif yang aku usahain buat diterapkan di kehidupan sehari-hari gak sia-sia. Guru dan pembina pun masih perhatian, memantau, dan memilih siapa yang berhak mendapatkan (beasiswa –red)”.

“Ini juga kayaknya bakal berdampak juga buat santriwati lain untuk melakukan pembiasaan positif,” pungkas Harika Hafidlotussadiyah yang kini duduk di bangku SMA kelas XI.

Leave a Comment