Kabupaten Bandung – Jumat (19/7), ‘Aisyiyah Boarding School Bandung menyambut kunjungan pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan yang dipimpin oleh Direktur RSMBS, dr. Vinna Taulina, MMRS, didampingi oleh Manager Pelayanan Medis, dr. Zhara Nurazizah A., MARS, Manager Penunjang Medis, drg. Difa Dini Asfari, serta Kepala Bidang Humas dan Marketing, drg. M. Frisky Zio.
Direktur RSMBS, dr. Vinna Taulina, MMRS yang memimpin kunjungan tersebut diterima dengan hangat oleh Ketua Badan Pembina Pesantren ‘ABS Bandung, Tia Setiawati, M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.,An dan Mudir ‘ABS Bandung, Dede Kurniawan, S.Th.I.
Acara yang berlangsung di Ruang Rapat ‘ABS Bandung dihadiri pula oleh jajaran Badan Pembina Pesantren ‘ABS Bandung antara lain Heni Nur’aeni, SH, Susi Indriana, S.Pd., M.Ikom dan juga jajaran manajemen ‘ABS Bandung, Teguh Mulyadi, S,Sy, serta Inding Usup Supriatna, M.M.Pd.
Wakil Mudir ‘ABS Bandung, Teguh Mulyadi, S.Sy mengungkapkan tujuan kunjungan tersebut merupakan bentuk silaturahmi dan memperkenalkan keberadaan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan kepada ‘ABS Bandung.
“Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk memperkenalkan keberadaan RSMBS (Kelas D) yang berjarak sangat dekat dengan ‘ABS Bandung dan siap memberikan layanan medis tingkat lanjutan,” ungkapnya ketika dihubungi oleh Tim Media ‘ABS Bandung.
Lebih jauh, Teguh menyampaikan bahwa selain bentuk silaturahmi, kunjungan tersebut memiliki tujuan untuk menjalin kerja sama di bidang kesehatan dan keagamaan.
“Siap bekerja sama dalam berbagai hal yang berkaitan dengan kesehatan, khususnya Program UKS/Pos Kesehatan Pesantren, seperti Pendidikan Pola Hidup Sehat dan Bersih, Pemeriksaan Kesehatan Berkala, Pendampingan Kader Kesehatan Remaja, dan lain sebagainya. Tentu hal ini sangat bermanfaat dan akan berdampak baik bagi civitas academica ‘ABS Bandung,” terangnya.
Selain itu, Teguh pun mengungkapkan pihak pesantren pun turut ambil peran dalam program kerja sama tersebut, terutama program bimbingan rohani bagi pasien dan peningkatan spiritualitas bagi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan.
“Pemberdayaan Ustadz/Ustadzah ‘ABS Bandung untuk Program Binroh (Bimbingan Rohani) kepada pasien di rumah sakit setempat. Hal lainnya, yakni pemberdayaan Ustadz/Ustadzah ‘ABS Bandung untuk peningkatan kapasitas SDM (civitas rumah sakit) pada aspek spiritual, seperti Kajian Rutin Keagamaan, Kajian Rutin Kemuhammadiyahan, Program Intensif Tahsin Qur’an, Imam dan Khotib Jumat, dan lain sebagainya,” jelas Teguh.
Atas pertemuan tersebut, Teguh mengaku senang dengan adanya kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Dia berharap kerja sama yang dibangun dapat memberikan dampak baik bagi civitas pesantren dan civitas rumah sakit serta mendapat respons positif bagi pasien dan juga masyarakat setempat.