Kabupaten Bandung – Senin (8/1), ‘Aisyiyah Boarding School Bandung menggelar apel pagi yang diselenggarakan di Lapangan Upacara ‘ABS Bandung. Kegiatan apel tersebut sebagai langkah awal memasuki tahun baru 2024 dan semester genap tahun pelajaran 2023/2024.

Mudir ‘ABS Bandung, Dede Kurniawan memimpin langsung kegiatan tersebut yang diikuti oleh seluruh santriwati, beserta para guru, musyrifah, dan tenaga administrasi sekolah. Ini juga menjadi hari pertama masuk sekolah setelah liburan semester ganjil.

Dalam amanatnya, Dede Kurniawan menyampaikan empat hal kepada santriwati agar menjadi orang yang beruntung dan bahagia ketika berproses di ‘ABS Bandung.

“Pertama, seseorang yang berhasil adalah seseorang yang yakin atas apa yang ia lakukan, yakin atas keputusan yang ia ambil, yakin bahwa keputusan tersebut untuk masa depan. Saya sangat yakin bahwa yang hadir di sini dengan berbagai tantangan pasti didasari dengan sebuah keyakinan bahwa kita semua akan berjuang kembali. Hilangkan keraguan,” tegasnya.

Dede pun mengingatkan bahwa segala sesuatu yang saat ini kita kerjakan saat ini dalam rangka berjihad kepada Allah Swt.

“Ingat bahwa satu hal yang menjadi ciri khas di lembaga ini adanya proses tafaqquh fiddin, pendalaman ilmu agama yang beriringan dengan pendalaman ilmu umum, sehingga semua yang ada di sini masuk pada kategorisasi unsur jihad. Kita sedang berjihad dengan diri untuk belajar, orang tua dengan harta, staf dengan waktu dan tenaganya, garansinya kita akan bahagia. Selain itu, Allah akan memberi ampunan atas dosa-dosa kita. Disadari atau tidak ketika kita berbuat kekhilafan atau kesalahan di rumah, kemudian hari ini kita berniat diri untuk yakin berjuang dan belajar di pesantren, maka Allah ampuni dosa-dosa kita,” terang Dede dihadapan santriwati ‘ABS Bandung.

Selain kunci yakin, Dede pun menambahkan dengan kunci amal saleh  yang berdampak baik untuk orang lain dan berjangka panjang.

“Setelah yakin, harus dikuatkan dengan amal saleh. Amal saleh merupakan pekerjaan yang berdampak baik untuk orang lain dan berjangka panjang. Selain yakin dengan keputusan, pastikan semua yang hadir di pesantren ini melakukan perbuatan yang bermanfaat, baik untuk diri sendiri dan orang lain, tinggalkan semua perbuatan yang akan menghambat kesuksesan kita,” tambahnya.

Lebih lanjut, selain yakin dan beramal saleh, Dede mengingatkan perlu adanya berbagi ilmu pengetahuan, khususnya mengenai ajaran Islam.

“Selanjutnya, kita perlu sharing ilmu pengetahuan, terutama ajaran Islam, Ketika ada seseorang yang keliru, maka ingatkan berdasarkan ajaran Islam. Jangan sungkan untuk memberi masukan, nasihat baik untuk orang lain. Kemudian, orang yang diingatkan dan diberi nasihat, jangan merasa sakit hati,” jelasnya.

Terakhir, kiai muda yang aktif di Lembaga Pengembangan Pesantren Muhammadiyah Jawa Barat ini menyampaikan konsep sabar dalam menghadapi semua proses di pesantren.

“Sabar menahan keinginan (ketika belajar ingin main, ketika beribadah ingin tidur -red). Orang yang bersabar pahalanya tidak bisa dihitung. Santriwati yang berhasil adalah santriwati yang sabar dalam menghadapi semua proses di pesantren. Termasuk para pengajar dengan berbagai tantangan harus disertai dengan kesabaran,” ungkapnya.

InsyaAllah ketika kita melakukan empat hal tersebut (yakin, beramal saleh, berbagi pengetahuan, dan sabar), kita akan menjadi orang yang beruntung dan bahagia. Keluar dari empat hal tersebut, maka akan termasuk orang yang merugi. Dalam Islam ada sebuah prinsip antara keimanan, amal saleh, dan ilmu jadi satu itikad seseorang. Allah Swt akan angkat derajat kita ketika orang tersebut yakin dan konsisten untuk melakukan suatu kebaikan,” tegasnya.

Menutup amanat apel pagi, Dede mengutip satu ayat dalam Q.S As-Shaff ayat 4:

Innallaha yuhibbul ladziina yuqaatiluuna fii sabiilihii shaffan ka annahum bunyaanun marshuush.

“Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”

Leave a Comment