Kabupaten Bandung – ‘Aisyiyah Boarding School Bandung menggelar kegiatan Diseminasi Pembelajaran Mendalam (PM), Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA), serta Pendidikan Penguatan Karakter (PPK), Jumat (3/10). Kegiatan ini menjadi tindak lanjut dari keikutsertaan perwakilan ‘ABS Bandung dalam Bimbingan Teknis Pembelajaran Mendalam, Koding dan Kecerdasan Artifisial, serta Pendidikan Penguatan Karakter Regional Jawa Barat yang diselenggarakan oleh Majelis Pendidikan Dasar, Menengah, dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia pada Rabu – Minggu, 10 – 14 September 2025 di Hotel Grand Cokro Premiere Bandung.
Dalam kegiatan diseminasi yang berlangsung di Laboratorium MIPA ‘ABS Bandung tersebut, para guru, musyrifah, dan tenaga kependidikan ‘ABS Bandung mendapatkan materi komprehensif mengenai penguatan kualitas pembelajaran di era digital. Tiga aspek utama yang menjadi fokus adalah pengintegrasian pendekatan pembelajaran mendalam dalam sintak model pembelajaran melalui RPPM, penerapan kecerdasan artifisial dalam pembelajaran, serta pendidikan penguatan karakter berbasis Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Ismi Arifah, S.Pd. yang menjadi narasumber diseminasi Koding dan Kecerdasan Artifisial memberikan suasana pembelajaran era digital. Guru dan musyrifah dikenalkan pada berbagai aplikasi sederhana AI yang dapat mendukung proses belajar, sekaligus diajak merancang konten pembelajaran digital yang kreatif dan inovatif.
Selain itu, Haviedz Ammar, M.Pd., Gr. yang juga menjadi narasumber diseminasi Pembelajaran Mendalam mengajak kepada para peserta desiminasi untuk memahami konsep pembelajaran mendalam yang menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu. Lebih jauh, para peserta diajak menyusun perencanaan pembelajaran mendalam untuk menciptakan lingkungan belajar yang terstruktur, menarik, dan sesuai dengan kebutuhan murid.
Tidak kalah penting, Pendidikan Penguatan Karakter juga menjadi bagian yang ditekankan dalam diseminasi ini. Haviedz mendorong kepada guru, musyrifah, dan tenaga kependidikan untuk menanamkan nilai-nilai Islami, semangat belajar, nasionalisme, kedisiplinan, kesehatan, dan hidup bermasyarakat kepada murid melalui Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat.
Antusiasme peserta tampak jelas sepanjang kegiatan. Banyak guru, musyrifah, dan tenaga kependidikan yang terlibat aktif dalam diskusi maupun praktik, terutama saat mencoba mengintegrasikan kecerdasan artifisial dalam mata pelajaran yang mereka ampu. Semangat ini diharapkan menjadi awal dari transformasi nyata di dalam kelas.
Salah satu peserta diseminasi, Uci Tarmana, M.Pd., Gr. mengungkapkan manfaat yang diperoleh setelah mengikuti diseminasi tersebut.
“Diseminasi Pembelajaran Mendalam (PM), Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA), serta Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) memberikan manfaat besar bagi guru. Melalui PM, guru meningkatkan kompetensi pedagogik dengan pembelajaran berpusat pada murid yang lebih bermakna dan mendalam. KKA memperluas literasi digital, pemahaman koding dan AI, serta melatih guru membimbing murid berpikir kritis, kreatif, dan inovatif. PPK menumbuhkan kemampuan menanamkan nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas dalam pembelajaran. Ketiga program ini membentuk guru profesional yang adaptif, inspiratif, dan siap membangun ekosistem pendidikan berkarakter dan berdaya saing abad ke-21,” ungkapnya.
Bidang SDM dan Kepegawaian ‘ABS Bandung, Inding Usup Supriatna, M.M.Pd., mengapresiasi penyelenggaraan diseminasi PM, KKA, dan PPK. Menurutnya, dengan terselenggaranya diseminasi ini, para guru dan musyrifah dapat memahami urgensi PM, KKA dan PPK dalam kegiatan belajar mengajar, mampu meningkatkan kreativitas dalam pendekatan, metode, dan gaya mengajar, serta membangun soliditas, kekompakan, dan kolaborasi untuk menjadi guru yang terbaik.