Kabupaten Bandung – Masjid Jami’ Siti Walidah, Kompleks Pendidikan ‘Aisyiyah Boarding School Bandung dipenuhi suasana kebersamaan pada Kamis (25/9). Ratusan peserta yang terdiri dari orang tua santriwati, para guru, serta santriwati ‘ABS Bandung menghadiri Seminar Parenting bertema “Fitrah Based Education”. Acara ini digelar sebagai bagian dari silaturahmi dan komitmen pesantren untuk menguatkan sinergi pendidikan antara keluarga dan pesantren.
Seminar ini menghadirkan Prof. Dr. Agus Abdul Rahman, S.Psi., M.Psi., Psikolog, CIPP. sebagai narasumber yang memaparkan pentingnya pendidikan berbasis fitrah, yakni pendekatan yang menekankan pengembangan potensi dasar anak sesuai dengan kodrat penciptaannya. Dalam paparannya, narasumber menyampaikan bahwa setiap anak memiliki keunikan masing-masing yang perlu diarahkan dengan kasih sayang, keteladanan, serta pendidikan yang holistik.
“Setiap anak (manusia) memiliki unsur ruhiyah, jasadiyah, dan nafsiyah, maka pendidikan berbasis fitrah harus holistik, di antaranya jasadnya harus diarahkan dengan baik, pikirannya dan perasaannya distimulasi, dilatih, dan dikendalikan, koneksi dengan Allah Swt, manusia, dan alam diperkuat, hatinya dibersihkan dengan membiasakan berakhlak karimah,” ujar narasumber dalam sesi materi.
Mudir ‘Aisyiyah Boarding School Bandung, Dede Kurniawan, S.Th.I dalam sambutannya, menegaskan pentingnya acara ini bagi seluruh pihak.
“Pesantren ‘ABS Bandung saat ini konsen ke arah pendidikan ramah anak. Kegiatan seminar parenting ini merupakan bentuk ikhtiar kami dalam membangun pendidikan ramah anak dan menciptakan pola asuh yang baik dengan cara kolaborasi, antara keluarga di rumah dan juga pesantren. Pola asuh yang baik, pendidikan yang baik, tidak sekadar berfokus pada akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan spiritualitas,” ungkapnya.
Para peserta tampak antusias mengikuti jalannya acara. Diskusi interaktif dan sesi tanya jawab menjadi salah satu bagian yang paling menarik karena memberikan ruang bagi orang tua dan santriwati untuk berbagi pengalaman serta mendapatkan solusi langsung dari narasumber.
Salah satu orang tua peserta santriwati, Rachma Wardani mengungkapkan apresiasinya terhadap acara ini.
“Alhamdulillah, banyak menambah pengetahuan, ilmu yang diberikan merupakan ilmu praktis dalam mendampingi tumbuh dan kembang Ananda. Sebagai orang tua harus mampu menyeimbangkan sisi kehidupan yang paradoks (saling berlawanan), misal: mengajarkan anak untuk makan, dan di sisi lain anak juga diajarkan untuk lapar dengan adanya puasa sunnah. Begitu juga anak diajarkan untuk tidur, di sisi lain juga diajarkan terjaga dengan menjalankan solat tahajud,” ungkap orang tua dari Re’Aisyah Rinjani, santriwati kelas VII A SMP ‘ABS Bandung.
Di akhir acara, Ketua Panitia Seminar Parenting, Uci Tarmana, M.Pd., Gr. menyampaikan harapan agar seminar parenting ini dapat menjadi bekal bersama dalam menguatkan peran keluarga, pesantren, dan santriwati.
“Semoga terjalin sinergi yang lebih kokoh dan lebih harmoni antara keluarga dan pesantren dalam mendidik santriwati sesuai fitrahnya sehingga pendidikan tidak hanya berlangsung di pesantren, tetapi kebiasaan baik di pesantren juga berkelanjutan di rumah,” ujarnya.
Lebih lanjut, Uci berharap dengan adanya seminar parenting ini dapat mendorong pesantren dan orang tua semakin konsisten menerapkan pendekatan Fitrah Based Education, baik dalam kurikulum, kegiatan, dan pola asuh sehingga santriwati berkembang seimbang dalam aspek iman, akal, jiwa, dan keterampilan hidup.
