Kabupaten Bandung – Dalam rangka memperingati Milad Muhammadiyah ke-113, ‘Aisyiyah Boarding School Bandung menggelar Dialog Interaktif bertema “Kiprah 23 Tokoh Muhammadiyah dalam Mencerahkan Peradaban” pada Jum’at (14/11/2025). Kegiatan yang berlangsung di Laboratorium IPA ini dihadiri oleh para staf ‘ABS Bandung dan berjalan dengan penuh antusiasme.

Acara ini menjadi ruang refleksi sekaligus apresiasi terhadap kontribusi tokoh-tokoh Muhammadiyah yang telah memberikan pengaruh besar bagi bangsa, umat, dan kemanusiaan.

Dialog interaktif menghadirkan Ketua Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, Dede Kurniawan, S.Th.I., sebagai pemateri yang mengupas kontribusi historis maupun kontemporer dari tokoh-tokoh Muhammadiyah, seperti KH. Ahmad Dahlan, K.H. Ibrahim bin Fadlil, K.H. Mas Mansur, Ki Bagus Hadikusumo, A.R. Sutan Mansur, K.H. M. Yunus Anis, K.H. Ahmad Badawi, KH. Faqih Usman, K.H. A.R. Fachruddin, K.H. Ahmad Azhar Basyir, Prof. Dr. Amien Rais, Prof. Dr. KH. Ahmad Syafii Maarif, Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin, Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., hingga ulama-ulama Muhammadiyah di Jawa Barat yang berperan besar dalam pendidikan, sosial kemanusiaan, ekonomi, dan penguatan moderasi beragama.

Lebih lanjut, Dede mengungkapkan nilai karakter perjuangan dan keteladanan para tokoh teladan Muhammadiyah yang harus ditanamkan dalam diri seorang kader Muhammadiyah.

Pertama, Kompetensi Keberagamaan: Kader Muhammadiyah diharapkan memiliki pemahaman dan pengamalan ajaran Islam yang kuat termasuk pengetahuan tentang Al-Qur’an, hadis, dan fikih. Kedua, Intelektualitas: Kader Muhammadiyah perlu memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, dan kreatif dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Ketiga, Kepekaan Sosial: Kader Muhammadiyah diharapkan memiliki kepedulian

yang tinggi terhadap kebutuhan masyarakat, terutama yang kurang mampu dan membutuhkan bantuan. Keempat, Organisasi Kepemimpinan: Kader Muhammadiyah perlu memiliki kemampuan memimpin, mengelola organisasi, dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama,” ujarnya.

Suasana dialog berlangsung hidup. Para staf aktif melontarkan pertanyaan serta berbagi pandangan tentang bagaimana keteladanan para tokoh tersebut dapat diimplementasikan dalam lingkungan sekolah, mulai dari penguatan budaya disiplin, pelayanan pendidikan yang humanis, hingga komitmen mencerdaskan kehidupan bangsa.

Acara ditutup dengan ajakan untuk menjadikan momen Milad Muhammadiyah ke-113 sebagai titik penguatan gerakan pencerahan di lingkungan sekolah. Para staf diharapkan terus meneladani nilai perjuangan para tokoh Muhammadiyah dalam menjalankan tugas dan amanah pendidikan.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, ‘Aisyiyah Boarding School Bandung menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan kegiatan edukatif yang menginspirasi, sekaligus menjaga ruh perjuangan Muhammadiyah dalam mencerahkan peradaban melalui dunia pendidikan.

Leave a Comment