Kabupaten Bandung – Tim Dapur ‘Aisyiyah Boarding School Bandung terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pelayanan makanan bersih, sehat, dan bergizi bagi warga sekolah. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mengikuti Pelatihan Tata Kelola Dapur Sehat yang diselenggarakan oleh ‘ABS Bandung bekerja sama dengan Universitas ‘Aisyiyah Bandung, Kamis, (7/1/2025).

Instruktur Tata Kelola Dapur Sehat dari Universitas ‘Aisyiyah Bandung, Muhammad Syakib Asqalani Rifai, MM.Par mengungkapkan bahwa pelatihan ini diselenggarakan sebagai upaya meningkatkan efisiensi dan kualitas pengelolaan dapur yang menjadi pusat penyedia makanan bagi santriwati dan staf ‘ABS Bandung.

“Pelatihan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan ‘ABS Bandung untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pengelolaan dapur yang menjadi pusat penyedia makanan bagi santriwati dan staf ‘ABS Bandung,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa pelatihan ini dirancang untuk memberikan solusi yang berkelanjutan sekaligus mendorong transformasi dapur pesantren menjadi lebih modern dan profesional.

Pada pelatihan yang berlangsung di Dapur ‘ABS Bandung, Syakib memberikan berbagai materi pelatihan kepada tim dapur, mulai dari pengenalan prinsip dasar Good Manufacturing Practices (GMP) dan Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) sebagai panduan untuk menjaga kebersihan dan keamanan pangan, manajemen bahan baku dan inventaris, yakni teknik penyimpanan, pengadaan, dan distribusi bahan baku secara efisien, standarisasi menu berbasis gizi, yakni penyusunan menu sehat dan bergizi dengan melibatkan ahli gizi, penerapan sistem digital untuk pencatatan inventaris dan perencanaan menu, teknik masak sehat dan higienis, yakni pengolahan makanan yang sesuai dengan standar industri. Bahkan, di akhir materi terdapat penyampaian evaluasi dan monitoring kinerja dapur, yaitu cara mengukur keberhasilan dan konsistensi layanan dapur.

Dengan berbagai materi yang diberikan, Syakib berharap pelatihan ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dapur dengan menerapkan standar kebersihan dan keamanan pangan yang diakui, memastikan penyediaan makanan bergizi dan variatif melalui standarisasi menu yang didasarkan pada rekomendasi ahli gizi, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dengan memberikan pelatihan kepada staf dapur mengenai manajemen dapur modern dan teknik pengolahan makanan berbasis standar, mendukung visi pesantren sebagai institusi modern dengan pengelolaan dapur yang lebih terstruktur, higienis, dan berkelanjutan, dan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal melalui optimalisasi kerja sama dengan pemasok lokal dengan standar mutu yang jelas.

Hal lainnya, Syakib akan memberikan pendampingan dan evaluasi dalam mengimplementasikan hasil pelatihan tersebut.

“Kami akan mendampingi tim dapur ‘ABS Bandung dalam menerapkan hasil pelatihan. Evaluasi berkala juga akan dilakukan untuk memastikan standar berjalan dengan baik. Selain itu, kami berencana mengembangkan sistem manajemen dapur berbasis digital dan memberikan pelatihan tambahan jika diperlukan. Harapannya, praktik yang diterapkan di sini bisa menjadi model bagi pesantren lain,” pungkasnya.

Leave a Comment