Kabupaten Bandung – SMP ‘Aisyiyah Boarding School Bandung kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Pasalnya, 2 santriwati berbakat, Kalyana Naisha Chaerunnisa (IX) dan Charissa Radya Khairina (VIII) dinyatakan lolos ke Tahap II Program Bina Talenta Indonesia Tahun 2025.

Bina Talenta Indonesia digelar oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), dan akan berlangsung secara luring pada 9–15 November 2025 di sejumlah perguruan tinggi mitra seperti Institut Teknologi Del, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Sanata Dharma, dan Universitas Syiah Kuala Aceh.

Program ini merupakan pengembangan talenta nasional jenjang SMP/MTs sederajat yang bertujuan meningkatkan kemampuan akademik dan karakter siswa berprestasi di bidang STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika) serta kecerdasan buatan (AI).

Berdasarkan surat pemanggilan resmi dari penyelenggara, keduanya akan mengikuti program pembinaan lanjutan di universitas ternama di Indonesia. Kalyana Naisha Chaerunnisa terpilih untuk belajar di Institut Teknologi Del, Sumatera Utara, sedangkan  Charissa Radya Khairina akan menimba ilmu dan pengalaman di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

Keberhasilan ini tidak datang begitu saja. Keduanya telah melewati seleksi tahap pertama yang menuntut kemampuan berpikir kritis, komunikasi, literasi, serta kepemimpinan. Mereka bersaing dengan ribuan pelajar dari berbagai provinsi dan berhasil menembus tahap selanjutnya.

Kepala SMP ‘Aisyiyah Boarding School Bandung, Fitma Fitria Iqlima, M.Pd., Gr, mengaku bangga atas capaian yang kembali diraih anak didiknya.

Alhamdulillah, kami di SMP ‘ABS Bandung merasa sangat bersyukur dan bangga atas prestasi gemilang yang kembali ditorehkan oleh dua santriwati terbaik kami yang berhasil lolos ke Tahap II Bina Talenta Indonesia,” ujarnya.

Fitma menambahkan, keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras, doa, dan dedikasi seluruh peserta didik, guru pembimbing, civitas ‘ABS Bandung, serta para orang tua.

“Keberhasilan ini merupakan bukti nyata dari sinergi positif antara upaya keras dan kegigihan santriwati, bimbingan intensif dari para asatidz dan asatidzah, serta dukungan penuh dari seluruh Keluarga Besar ‘ABS Bandung dan orang tua. Ini juga menunjukkan bahwa sistem pembinaan bakat dan karakter di SMP ‘ABS Bandung telah berjalan efektif dalam mengoptimalkan potensi peserta didik kami, tidak hanya dalam aspek keagamaan, tetapi juga di bidang akademik dan non-akademik di kancah nasional. Prestasi ini bukan hanya kebanggaan bagi individu santriwati, tetapi juga menjadi inspirasi bagi santriwati ‘ABS Bandung lainnya untuk berani bermimpi besar dan mengembangkan potensi diri mereka,” sambung Fitma.

Dengan keberhasilan yang diraih oleh anak didiknya, Fitma menyampaikan beberapa pesan kepada mereka untuk selalu menjaga niat dan meluruskan tujuan, memanfaatkan kesempatan untuk terus belajar dan berlatih, serta menjaga keseimbangan spiritual dan fisik dalam berproses.

“Pertama, Jaga Niat dan Luruskan Tujuan. Ingatlah bahwa setiap prestasi adalah karunia dari Allah Swt. Niatkan keikutsertaan ini sebagai bentuk syukur atas talenta yang diberikan, dan sebagai upaya untuk mengharumkan nama sekolah, orang tua, dan juga bangsa.​ Kedua, Jangan Cepat Puas dan Terus Berproses. Tahap II adalah tantangan baru, bukan akhir dari perjalanan. Gunakan waktu yang ada untuk terus belajar, berlatih, dan mengevaluasi diri. Disiplin dan konsistensi adalah kunci untuk mencapai hasil terbaik.​ Ketiga, Jaga Keseimbangan Spiritual dan Fisik. Di tengah kesibukan proses jangan lupakan ibadah dan kesehatan. Keunggulan sejati adalah yang memadukan kecerdasan intelektual dengan kekuatan spiritual (insan kamil),” pungkasnya.

Keberhasilan Kalyana Naisha Chaerunnisa dan Charissa Radya Khairina dalam Bina Talenta Indonesia Tahap II bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga menjadi simbol kemajuan pendidikan di pondok pesantren ‘ABS Bandung. Dari pesantren yang mengusung “Pesantren Ramah Anak, Ramah Kepengasuhan, serta Ramah Minat dan Bakat”, menjadikan pesantren bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi menjadi wadah pengembangan diri yang menumbuhkan generasi berkarakter, kreatif, dan siap berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

Leave a Comment