abs
- Posted on
bagian pertama
TERPUJI KARENA DIUJI
Diantara ibrah idul adha yaitu ujian bentuk kasih sayang Allah bagi hambanya. Subjek yang disebut surat Ash-shafat ayat 103-108 yaitu Nabi Ibrahim a.s. yang selalu diuji sehingga terpuji. Ketika kaum muslimin merasakan suasana bahagia di momen ‘Idul Adha yang penuh dengan pengharapan limpahan pahala dan mendapat kesempatan untuk meningkatkan taqwa kita sebagai bekal utama di dunia dan akhirat kelak. Maka terkait hal tersebut, ternyata semua itu tidak bisa didapatkan secara cuma-cuma dan sederhana tapi harus dilalui dengan pelbagai penggorbanan dan perjuangan dan level keyakinan tertinggi kepada Allah SWT.
Pelajaran tersebut dapat kita petik dari kisah perjalanan Nabi Ibrahim a.s. Apa yang menyebabkan Nabi Ibrahim sukses memimpin dirinya, sebagai pemimpin umatnya, berhasil sabagai kepala keluarga dan mampu menunaikan tugas sebagai Nabi Allah bahkan digelari dengan khalilullah dan Abal anbiya yaitu karena Beliau Lulus atas semua tahapan ujian yang Allah berikan, dengan sempurna, tuntas dan tidak pernah menyisakan keraguan sedikitkan atas tugas yang Allah berikan. Dalam surat al-Baqoroh ayat 124 disebutkan :
وَاِذِ ابْتَلٰٓى اِبْرٰهٖمَ رَبُّهٗ بِكَلِمٰتٍ فَاَتَمَّهُنَّ ۗ قَالَ اِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ اِمَامًا ۗ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِيْنَ
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “Dan (juga) dari anak cucuku?” Allah berfirman, “(Benar, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”
Diantara makna Lafazh ibtalaa (ابْتَلَىٰ) bermakna : “menguji”. Sebagian pendapat mengungkapkan variasi ujian itu misalnya seperti lulusnya Nabi Ibrahim melawati ujian ketika dibakar hidup-hidup oleh Raja Namrudz dan pengikutnya atau berhasilnya menunaikan perintah untuk membawa anak istri ke gurun yang tidak terdapat persediaan untuk minum dan makan yang secara rasional tidak mungkin bertahan di area sana atau juga sukses melewati fase ujian tertinggi terkait perintah yang oleh orang pada umumnya mungkin akan dianggap aneh atau gila! Karena harus menyembelih anak sendiri.
Berbeda dengan kondisi tersebut, Nabi Ibrahim justru tuntas melewati semua ujian itu dan dengan washilah peristiwa tersebut pada hari ini kita mendapatkan syariat Ibadah Qurban. Tentunya dengan ujian-ujian berat lainnya seperti yang terkait syariat Islam, perintah melaksanakan amalan sunnah-sunah fitrah, ibadah ritual sampai dengan yang terkait kepemimpinan di Mekah. Pendek kata Nabi Ibrahim selalu sebagai seorang pejuang dengan kerja keras, kerja ikhlas dan cerdas menunaikan Janjinya dan tidak pernah menunda-nunda jika urusannya sudah dengan perintah Allah pada Allah SWT. Nabi Ibrahim selalu menepati janjinya. Dalam surat An-Najm ayat 37 disebutkan
وَاِبْرٰهِيْمَ الَّذِيْ وَفّٰىٓ ۙ
Dan (lembaran-lembaran) Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?
