Kabupaten Bandung – ‘Aisyiyah Boarding School Bandung mengikuti kegiatan Pengembangan Kapasitas Pesantren Ramah Lingkungan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, (18-21/6) di Hotel Artotel Suites Aquila Pasteur, Kota Bandung.

Lebih lanjut, PPIM melalui Program Religious Environmentalism Actions (REACT) menyebut bahwa kegiatan yang diikuti oleh masing-masing perwakilan dari 25 pesantren ini bertujuan membangun kapasitas pesantren dalam melaksanakan kegiatan ramah lingkungan, membangun jaringan dan kerja sama antar pesantren dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan, dan memberikan kesempatan kepada pesantren untuk bekerja sama dengan pesantren lain dalam menangani isu lingkungan.

Fitma Fitria Iqlima, M.Pd., yang mewakili ‘Aisyiyah Boarding School Bandung mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

Alhamdulillah, pelatihan ini benar-benar membuka wawasan kami sebagai bagian dari pesantren. Kami belajar bahwa menjadi santri bukan hanya soal menuntut ilmu agama, tetapi juga ikut bertanggung jawab menjaga bumi. Banyak hal praktis yang langsung bisa diterapkan di lingkungan pondok, seperti membuat kompos dari sampah organik, memproduksi eco enzim, membentuk tim peduli lingkungan, hingga menyusun aturan-aturan ramah lingkungan. Selain itu, yang paling berkesan, kami diajak langsung menyusun rencana aksi nyata untuk diterapkan di pesantren,” ungkapnya.

Hal lainnya, Fitma menuturkan pengalaman yang berharga ketika belajar cara mengintegrasikan pertanian, peternakan, dan pengelolaan lingkungan dapat berjalan selaras dalam kehidupan pesantren.

“Pengalaman yang sangat berharga juga kami dapatkan saat diajak mengunjungi dan melihat langsung praktik baik di Pesantren Al-Ittifaq, Ciwidey, Kabupaten Bandung. Kami belajar bagaimana integrasi pertanian, peternakan, dan pengelolaan lingkungan bisa berjalan selaras dalam kehidupan pesantren. Ini adalah langkah awal yang luar biasa menuju pesantren yang lebih hijau, mandiri, dan berkelanjutan,” tuturnya kepada Tim Media ‘ABS Bandung.

Kegiatan yang berlangsung selama 4 hari ini memberikan pengalaman nyata bagi para peserta dan diharapkan dapat diadopsi di lingkungan pesantren sebagai upaya menanggulangi dampak perubahan iklim di Indonesia.

Leave a Comment